Wabup Paser Kembali Lakukan Peninjauan Jalan Kerang – Tanjung Aru 

PASER – Menindaklanjuti keinginan Bupati Paser, agar progres pengerjaan tanggap darurat terus diawasi dan menempatkan satu set alat untuk terus lanjut sampai ke Tanjung Aru, Wakil Bupati Paser,  Syarifah Masitah Assegaf bersama Kadis PUPR Paser Hasanuddin, Camat Batu Engau Paulus Margita kembali meninjau progres pembangunan jalan yang masuk dalam tanggap darurat.
 
Termasuk melihat progres pengerjaan jalan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) di jalur penghubung dari Kecamatan Batu Engau-Tanjung Harapan.
 
“Bupati minta satu set alat bertahan di Kec Kerang-Tanjung Aru sebagai maintenance,, juga untuk terus mengerjakan perbaikan jalan sampai tembus Tanjung Aru” ujar Masitah.
 
Dia mengatakan progres pengerjaan perbaikan sudah baik, dan saat ini memang belum sepenuhnya selesai.
Krn masih ada beberapa titik di jalur Desa Lomu, yang masih berlumpur dan berlobang, namun menurutnya paling tidak jalan poros tersebut sudah dapat berfungsi dengan baik, untuk menganggkut hasil-hasil produksi pertanian dan logistik.
 
“Alhamdulillah sudah mulai berkurang keluhan masyarakat, artinya jalan sudah membaik,” ujar Wabup Paser Masitah, di Desa Pengguren Jaya, Selasa (18/5/2021). Saat ini Perbaikan jalan sudah mencapai di tapal batas Desa Lomu dan Desa Pengguren di mana desa tersebut mendapatkan pengaspalan sejauh 1,5 km.
 
Pengaspalan di Desa Pengguren Jaya, Kecamatan Batu Engau, sebenarnya masuk di Dusun Pawing,
namun dikarenakan kontur tanahnya tidak memungkinkan maka dilakukan pemindahan.
 
“Kontur tanah di lokasi awal tidak memungkinkan, untuk itu di pindah lokasinya. Diperkirakan, untuk pengaspalan memakan 20 hari lagi,” jelas dia.
 
Jadi, di Dusun Pawing hanya sampai pengerjaan telvot saja, nantinya akan dilakukan peningkatan lagi.
Ia mengatakan ada lima prioritas jalan pembangunan yg dicanangkan oleh Bupati, pertama ruas jalan Kerang-Tanjung Aru di mana pembangunannya dibantu dari berbagai sumber anggaran yakni APBD Tanggap Darurat, APBD Provinsi, DAK Kemendes, Bankeu.
 
Kedua, Simpang Pait-Perkuen- Kepala Telake. yang juga pengerjaannya selain dari tanggap darurat, juga ada dari DAK dan Provinsi, ketiga Lolo-Biu, berikutnya Mendik keatas dan yang terakhir Sebakung ke atas.
 
Secara keseluruhan dari lima prioritas jalan tersebut membutuhkan dana tidak sedikit,yakni sekitar Rp 1,7 triliun.
 
“Ya, kalau kami mampu mendapatkan sekitar Rp.600-700 miliar berarti sudah hampir mencapai 50 persen, jadi dikerjakan secara bertahap dan berkesinambungan,” ungkap dia.
 
Pihaknya, menginginkan infrastruktur mendapat prioritas utama sembari juga melaksanakan perbaikan fasilitas lainnya seperti kesehatan dan pendidikan
 
“Jika infrastruktur sudah baik maka fasilitas lainnya akan mengikuti,” sambung dia.
 
Dijelaskannya, untuk pengerjaan perbaikan secara rutin ada dana sekitar Rp 18,5 miliar dari berbagai sumber,ditambah lagi anggaran tanggap darurat yang secara bertahap terus berjalan.
 
“Untuk pengerjaan jalan di Kerang-Tanjung Aru ada beberapa titik yang pengaspalan dan Rp 15 miliar yang rigid.
 
“Kita terus lakukan, sambil menunggu tahun 2022, tapi memang keinginan dari Bupati pembangunan jalan kedepannya harus rigid “imbuh Masitah. (adm)



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *