PENAJAM – Walaupun Pandemi Covid-19 belum berakhir, Sosialisasi empat pilar MPR RI kepada masyarakat di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tetap dapat terselenggara bersama anggota DPR RI KH Aus Hidayat Nur. Kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan di Aula Lantai Dasar DPD PKS Penajam Paser Utara, Senin (31/05).
Sosialisasi ini merupakan kewajiban dari setiap anggota MPR RI yang terdiri dari anggota DPR RI dan DPD RI untuk mensosialisasikan empat pilar MPR – RI dalam berbangsa dan bernegara yang meliputi dari Pancasila sebagai dasar dalam bernegara, Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta Bhineka tunggal ika.
Sosialisasi empat Pilar ini walau dihadiri sekitar 150 orang peserta yang merupakan perwakilan di empat kecamatan yang ada di PPU namun tetap dengan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat.
KH Aus Hidayat Nur lebih jauh menyampaikan, betapa pentingnya menghayati sejarah, apalagi di era globalisasi dimana pengaruhnya terhadap kehidupan semakin meluas dan persaingan antar bangsa yang semakin tajam. Keadaan ini harus disikapi dengan memberikan pemahaman kepada semua masyarakat Indonesia bahwa empat pilar tadi adalah pondasi penting bagi kita dalam berkehidupan berbangsa, dan bermasyarakat.
” Mari kita saling mengingatkan pentingnya empat pilar itu dan catatan penting perjalanan sejarah di Republik ini,” kata KH Aus Hidayat Nur politisi PKS. Untuk itu, Ia lebih jauh memaparkan akan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
Kemudian kita juga dilandasi oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang merupakan dasar tertulis dan tertinggi puncak dari seluruh peraturan perundangan-undangan.
Pada sisi lain Hidayat Nur juga tidak ketinggalan mengingat pentingnya menjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
“NKRI berdiri kokoh didalamnya ada daerah-daerah Provinsi dibagi atas Kabupaten dan kota yang diatur oleh undang-undang. Begitu pula akan kedudukan Bhinneka Tunggal Ika kalimatnya pendek yang menjadi tuntunan berbeda-beda tetapi tetap satu jua,” ujarnya.
Wakidi MA, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS PPU dalam kesempatan yang sama menyampaikan kegiatan ini juga bertepatan dengan halal bi halal karena momennya pas di bulan Syawal.
Mohon maaf lahir dan batin, barangkali selama ini ada salah dan khilaf dalam perjalanan Partai kami, jadi kami memohon maaf ke bapak ibu semua yang hadir pada kesempatan kali ini. (adm)