PENAJAM – Berlangsung peresmian gedung sekolah Filial, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 005 Penajam, Kelurahan Sotek, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati PPU, Hamdam, Rabu (08/02/2023).
Dalam kesempatan ini, Bupati PPU, Hamdam didampingi Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten PPU, Satriyani Sirajuddin Hamdam menyampaikan terima kasih dan apresiasi terhadap dinas teknis, maupun warga sekitar yang telah bahu-membahu membantu membangun Sekolah Filial SDN 005 Penajam tersebut hingga saat ini.
“Yang pertama artinya bapak ibu telah menolong saya untuk lepas dari tanggung jawab sebagai pemerintah daerah, karena ada anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan karena kami yang tidak memberikan tempat. Saya berterima kasih atas kebaikan tersebut,” kata Hamdam.
Hamdam mengatakan bahwa ini merupakan terobosan yang luar biasa yang dapat dilihat dari antusiasme siswa-siswi yang sangat bersemangat untuk belajar, kemudian para guru dan orang tua tentunya patut mendapat apresiasi yang tinggi.
Walaupun harus diakuinya bahwa terkait legalitas gedung tersebut masih belum selesai, namun dirinya yakin jika orang-orang pengambil keputusan itu diajak ke lokasi ini pastilah akan tersentuh hatinya dengan kondisi yang ada di lokasi itu.
“Ya saya fikir bukan manusia jika tidak bisa memberikan dukungannya terhadap apa yang sudah kita rintis ini,” ucapnya.
Namun, apapun caranya, Hamdam berharap bisa mendapatkan legalitas dari pemerintah. Dia juga mengatakan untuk mendapatkan itu tidak perlu harus melakukan langkah-langkah arogan atau melanggar hukum. Intinya, jika semua itu diniatkan baik pastilah akan memperoleh hasil yang baik karena anak-anak memang perlu mendapatkan pendidikan yang layak.
Ia juga berharap walaupun dengan keterbatasan yang ada, para guru maupun orang tua murid dan masyarakat sekitar harus terus semangat memberikan motivasinya kepada anak-anak didik yang ada, sehingga sekolah tersebut bisa menjadi sekolah seperti yang diharapkan.
“Dulu kalau saya ingat-ingat, sekolah saya pernah dapat dikatakan jauh lebih tertinggal dari pada ini, tapi alhamdulillah bisa jadi bupati juga. Itu artinya bukan dari gedung sekolah kita yang harus megah, tetapi kemauan belajar kita lah yang paling utama. Tugas kita adalah memberikan kesempatan anak-anak kita untuk memperoleh pendidikan yang baik,” tutupnya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten PPU, Alimuddin mengatakan bahwa dirinya berharap bahwa jangan sampai Kabupaten PPU menjadi Ibukota Negara (IKN), ternyata masih ada warga PPU yang tidak sekolah. Hal itu tentulah sangat ironis sekali dan diharapkan itu tidak terjadi lagi.
“Dan itu benar adanya, bahwa di sini masih ada anak yang berusia 13 tahun baru duduk di kelas satu sekolah dasar saat itu. Diharapkan itu tidak terjadi lagi di PPU ke depannya yang kini telah menjadi IKN,” ucapnya.
Alimuddin mengatakan bahwa alasan terbesar anak pelosok putus sekolah di wilayah itu ialah jarak tempat tinggal yang jauh dari sekolah dengan medan yang sulit dijangkau.
Sekolah yang jauh dari tempat tinggal, jelasnya, seperti halnya di daerah Bongan Kelurahan Sotek ini, menjadikan anak-anak yang berada di daerah harus berjalan kaki berkilo-kilo meter jauhnya dengan melewati medan yang tak jarang ekstrem. Hal itulah yang menjadikan beberapa orangtua tersebut memberhentikan anaknya bersekolah. Di luar dari itu juga karena anak-anak tersebut kelelahan menempuh jarak sehingga memilih untuk berhenti sekolah.
”Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan membangun atau membentuk sekolah filial ini. Diharapkan dengan adanya sekolah tersebut dapat mengurangi jumlah anak putus sekolah di Kabupaten PPU,“ beber Alimuddin.
Seperti diketahui, sekolah filial adalah kata lain dari kelas jauh, yaitu kelas yang dibuka di luar sekolah induk yang diperuntukan untuk siswa-siswi yang tidak tertampung di sekolah tersebut baik karena keterbatasan kursi (ruang kelas) atau jarak tempat tinggal siswa-siswi yang jauh.(ADV)