Gelar Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Pangappura PPU Hadirkan Kyai Raden Tunjung

PENAJAM,- Paguyuban Ngapak Penajam Paser Utara (Pangappura) di Desa Rawa Mulya, Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU menggelar peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1444 H.

Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Tohar, Kamis, (9/2) malam.Kegiatan yang dikemas dalam acara ceramah agama dan pagelaran wayang santri ini juga dihadiri Ketua DPRD Kabupaten PPU, Syahrudin M Noor dan unsur muspika Kecamatan Babulu, serta ribuan jamaah khususnya dari anggota Pangapura PPU. menghadirkan penceramah asal Cilacap, Jawa Tengah, Kyai Raden Tunjung.

Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kabupaten PPU, Tohar mengatakan bahwa atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten PPU menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1444 H yang digagas oleh Pangapura di Kecamatan Babulu tersebut.

“Semoga melalui peringatan Isra Mi’raj ini akan menambah keimanan kita kepada Allah SWT dan mampu mempererat tali silahturahmi khususnya antar sesama pengurus maupun anggota Pangappura di kabupaten PPU,” kata Tohar.

Dia mengatakan dari kegiatan Pangappura tersebut ada dua tujuan inti yang hendak dicapai, yang pertama adalah bagaimana memetik hikmah saling menjaga tali silaturahmi yang ada hubungannya dengan keluarga besar Paguyuban Pangappura, kemudian kedua adalah kesalehan secara sosial. Nah kenapa Paguyuban Pangappura ini melaksanakan karena yang pertama melalui peringatan ini diharapkan dapat mempererat tali silahturahin antar sesama.

“Karena jika kita tidak sering silahturahim maka alamat. Oleh karena itu, mudahan pertemuan rutin bulanan tetap berjalan, setiap momentum kita melaksanakan silahturahim lewat kegiatan-kegiatan yang berkesesuaian pada momentum itu. Nah, ini adalah cara merawat organisasi diantaranya,” ucapnya.

Kemudian yang ketiga, lanjut Tohar, ini yang terpenting harapannya organisasi Pangappura tetap awet, tetap berjalan di relnya tidak ke kanan dan tidak ke kiri anggotanya punya kemerdekaan tetapi harapan dia mengajak sama-sama berkomitmen bagaimana wadah paguyuban yang ada bisa nyaman, sehingga siapapun yang berada dibawahnya akan merasa terlindungi.

“Harapannya, melalui peringatan ini tumbuh dan berkembangnya wawasan kita, kesholehan spritual bertambah, kemudian melalui kegiatan ini pula kesalehan yang saya jelaskan tadi mudah-mudahan bisa dicapai pada saatnya,” tutup Tohar.

Sementara Kyai Raden Tunjung mengajak jamaah yang hadir untuk memaknai peristiwa penting Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

Momentum peringatan Isra Mi’raj hendaknya dimaknai sebagai sebuah renungan untuk mengagungkan kebesaran Allah SWT, sekaligus introspeksi diri, sejauh mana manusia sebagai hamba-Nya untuk mentaati semua perintah dan menjauhi semua larangan-Nya. Serta manusia wajib mensyukuri terhadap nikmat-nikmat Allah SWT yang tidak terhitung nilainya.

“Melalui peringatan Isra Mi’raj malam ini, mari kita maknai sebagai rasa syukur kita kepada Allah SWT. Kalaulah seluruh lautan di muka bumi ini dijadikan tinta, seluruh dedaunan dijadikan tempat menulis, maka tidak akan cukup untuk mencatat nikmat Allah SWT yang diberikan kepada manusia,” kata Kyai Tanjung.(ADV)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *