Penajam,- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata( Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara berharap budaya Kaltim menjadi jati diri Ibu Kota Negara atau IKN Indonesia baru, bahasa dan budaya Kaltim salah satunya Suku Paser bisa menjadi jati diri ibu kota negara Indonesia baru.
Keberadaan IKN Nusantara pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara dengan konsep modern, jangan sampai keberadaan adat dan budaya di Kalimantan Timur tenggelam.
Suku Paser merupakan bagian dari 21 komunitas masyarakat yang telah diverifikasi oleh Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN).
Andi Israwati menilai perlunya memperhatikan keberlangsungan bahasa dan budaya Suku Paser di IKN Nusantara. Dia memprediksi pindahnya warga ibu kota dari Jakarta ke wilayah Kalimantan Timur akan mempengaruhi bahasa yang digunakan sehari-hari di IKN Nusantara.
“Jangan sampai jati diri Suku Paser hilang, karena banyak yang tidak tahu bahasa Paser setelah IKN pindah, untuk itu saya berharap mari secara bersama-sama melestarikan budaya yang kita miliki”, harapnya.
Untuk itu pembangunan infrastruktur IKN Nusantara, kita harus diiringi dengan pembangunan kualitas SDM (sumber daya manusia) kita
Pembangunan SDM butuh waktu yang cukup lama, tidak seperti pembangunan infrastruktur dan teknologi hanya butuh waktu dua tahun rampung.
Wisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Penajam Paser Utara, juga harus dikembangkan menyongsong pemindahan ibu kota negara Indonesia tersebut.
“Kita di Penajam Paser Utara harus segera merumuskan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang bakal dikembangkan di Benuo Taka,” ungkapnya.
Potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Penajam Paser Utara yang memilik daya jual, harus diidentifikasi agar dapat dikembangkan.
(rmt/plt)