Penajam – Kabupaten Penajam Paser Utara memang tak setenar Kutai Kartanegara. Maklum, kabupaten ini memang masih belia. Daerah ini merupakan daerah pemekaran yang diresmikan pada 2002 lalu.
Nama Penajam Paser Utara menjadi terkenal setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menetapkan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai tempat pemindahan ibu kota negara, Senin (26/8/2019). Lokasi pilihannya yaitu sebagian di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sejak penetapan itu berbagai persiapan telah dijalankan. Desain ibu kota negara baru pun telah rampung. Pada tahun ini, pemerintah telah melakukan ground breaking. pembangunan pun diprediksi kian menggeliat.
Paidah Riansyah (44), Ketua Laskar Pertahanan Adat Penajam Paser Utara bercerita tentang asal muasal nama Paser dan juga kebudayaan Suku Paser, suku asli yang mendiami Kabupaten Penajam Paser Utara.
Paser berasal dari kata “Pa” yang artinya terang. Sedangkan “Ser” berarti semangat. “Jadi kalau digabungkan, Paser itu semangat yang menyala-nyala,” kata Paidah.
Sedangkan Penajam merupakan nama kecamatan, sebelum daerah ini dimekarkan menjadi kabupaten pada tahun 2002.
Menurut Paidah, Penajam Paser Utara dihuni oleh Suku Paser sebagai suku asli. Suku Paser ini berbeda dengan Suku Dayak. Perbedaan itu nampak dari segi sejarah dan identitas, tetapi secara budaya memang ada persamaan antar keduanya.
“Suku Paser berasal dari peradaban yang namanya Bansu Tatau Datai Danum. Artinya masyarakat yang hidup di pantai, sungai, dan danau,” kata Paidah.
Peradaban itu menurunkan Suku Krawong. Konon suku ini punya ciri bertubuh tinggi dan besar. Suku ini diperkirakan mendiami wilayah Paser pada zaman pra sejarah (zaman purba).
Suku Krawong ini menghasilkan nama Paser Lembuyut dan Paser Saimpuak. Dari dua suku itu lahir kurang lebih 11 sub suku yakni Paser Pematang, Paser Adang, Paser Migi, Paser Bukit Buramato, Paser Pemuken, Paser Leburan, Paser Tajur, Paser Luangan, Paser Balik, dan beberapa lainnya.
(rmt/plt)