Samarinda : Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Sigit Wibowo, menyampaikan selamat atas pengukuhan Budi Widihartanto sebagai Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kaltim.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada mantan Kepala KPw BI Kaltim, Ricky Perdana Gozali, yang kini bertugas di Sumatera Selatan. Sigit memuji kontribusi besar Ricky dalam mendukung perkembangan perekonomian dan keuangan di Kaltim.
“Kami berharap, pimpinan yang baru Pak Budi minimal bisa mempertahankan perekonomian di Kaltim. Baik itu pengendalian inflasi hingga perputaran uang,” ucapnya saat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Jumat (27/10/2023).
Sigit berharap bahwa kepemimpinan baru yang dipegang oleh Budi akan setidaknya dapat mempertahankan stabilitas ekonomi di Kaltim, termasuk pengendalian inflasi dan perputaran uang.
Hal ini menjadi semakin penting mengingat Kaltim akan menghadapi perubahan besar sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN). Upaya untuk mengendalikan inflasi secara efektif dan menjaga tingkat inflasi di bawah tingkat nasional menjadi tujuan utama.
“Sehingga, pimpinan yang baru perlu meningkatkan kembali hubungan dan koordinasi dengan Forkopimda. Terutama pada pembinaan corporate social responsibility (CSR),” harapnya.
Menurut data terkini, Indeks Harga Konsumen (IHK) yang menggabungkan dua kota IHK di Kaltim pada periode September 2023, tercatat inflasi sebesar 0,12 persen (mtm), 3,07 persen (yoy), atau 2,49 persen (ytd). Kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau memiliki kontribusi tertinggi terhadap inflasi pada periode September 2023.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kaltim, Budi Widihartanto mengatakan, laju IHK bulan ini mengalami inflasi setelah periode sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,02 persen (mtm) dengan laju inflasi tahunan 3,82 persen (yoy) dan inflasi tahun kalender sebesar 2,37 persen (ytd).
Selanjutnya, Sigit memberikan apresiasi terhadap program-program yang diinisiasi oleh BI, seperti Festival Ekonomi Syariah (FESyar) yang telah diselenggarakan di Kaltim. Melalui FESyar, BI berupaya memajukan ekonomi syariah, termasuk memperkenalkan makanan halal dan seminar tentang pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Narasumber yang dihadirkan berasal dari lokal dan nasional yang ahli di bidang masing-masing. Topik yang diangkat meliputi digitalisasi, sertifikasi halal pemberdayaan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF), perkembangan usaha pesantren dan juga blue print ekonomi serta keuangan syariah secara umum.
“Kemarin kan ada FESyar, tentu saja kegiatan-kegiatan itu mendukung perekonomian Kaltim. Artinya, dalam koordinasi Bank Indonesia,” tutup Sigit.