DPRD PPU Minta Pusat Menambah Jatah Pupuk Bersubsidi 

Penajam – Anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Sujiati berharap jatah pupuk bersubsidi untuk masyarakat petani tahun depan ditambah karena di beberapa tahun terakhir terus mengalami penurunan.

Sejak tahun 2020 pemerintah pusat, disebutkan Sujiati, terus mengurangi jatah pupuk bersubsidi bagi daerah. Contoh saja dari jenis pupuk urea dari kebutuhan 8000 ton lebih hanya disalurkan 2000 ton.

“Kuota pupuk subsidi untuk PPU hampir tiap tahun berkurang. Jelas itu tidak memenuhi kebutuhan petani,” ujar Sujiati di Penajam.

Kebijakan pengurangan jatah pupuk bersubsidi yang dilakukan pemerintah pusat, lanjut Sujiati, tentu menyulitkan masyarakat petani di wilayah Penajam Paser Utara karena saat memasuki musim tanam kebutuhan pupuk meningkat.

“Dulu satu kelompok tani itu dapat semua pupuk subsidi. Namun saat penurunan kuota, yang mendapatkan pupuk makin berkurang. Tahun 2022 pemerintah pusat hanya mengakomodir 30 persen saja,” lanjutnya.

Selain itu kondisi dengan kurangnya pupuk bersubsidi tersebut bakal berdampak pada hasil panen di Kabupaten Penajam Paser Utara yang selama ini menjadi daerah sentra penghasil padi terbesar kedua di Kalimantan Timur.

“Lebih baik jatah pupuk subsidi dicabut saja. Kemudian anggaran subsidinya dialihkan untuk penanganan pasca panen, saya kira petani tidak masalah kalau seperti itu,” kata Sujiati. (Adv)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *