Penajam – Sultan Paser Aji Muhammad Jarnawi berharap Pemkab Paser dan Pemkab Penajam Paser Utara menyelamatkan kearifan lokal. Salah satunya bahasa Paser sebab dirinya khawatir dengan adanya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) bahasa Paser akan tergerus.
“Bahasa Paser salah satu bahasa yang hampir punah. Kita berharap pemerintah khususnya Kabupaten Paser dan PPU memasukan dalam kurikulum sekolah yang diatur melalui peraturan daerah (perda),” kata Jarnawi, Rabu (6/12).
Menurutnya, sebanyak 222 SD di Paser baru 155 SD yang mengajarkan Bahasa Paser sedangkan di PPU sudah 100 persen.
“Bahasa Paser di SD dan SMP di PPU telah diterapkan bahkan sudah ada bukunya. Sedangkan di Paser belum,” katanya.
Ia meminta Pemkab Paser segera menerapkan Bahasa Paser disetiap sekolah dengan memberikan dukungan anggaran untuk mencetak buku.
“Saya kira kalau pemerintah tidak serius untuk memberikan dukungan anggaran untuk mencetak buku Kamus Bahasa Paser saya khawatir Bahasa Paser akan punah,” tuturnya.
Jarnawi menambahkan, buku atau kamus Bahasa Paser ini sangat penting sebagai Bahasa persatuan setiap sub suku yang ada di Kabupaten Paser yakni Bahasa Paser Pematang.
“Bahasa Paser Pematang adalah pemersatu sub suku Paser. Jadi itu yang digunakan,” pungkasnya.
(rmt/plt)