Pengembangan Ekonomi Kreatif Di Kecamatan Waru

Penajam – Kelurahan Waru merupakan bagian dari Kecamatan Waru yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara. Di Kelurahan Waru sendiri terdapat beragam bentuk usaha ekonomi kreatif yang di jalankan masyarakat Waru. Ekonomi kreatif sendiri dapat merujuk pada sektor ekonomi yang berfokus pada kegiatan yang melibatkan kreativitas, budaya, dan inovasi. Ini adalah sektor yang didasarkan pada hasil kreasi intelektual dan memiliki potensi untuk menciptakan nilai ekonomi dan pekerjaan.

Ekonomi kreatif dianggap penting karena mendorong inovasi, keberlanjutan, ekspresi budaya, kreativitas individu, penciptaan lapangan kerja, serta kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.

Bentuk dari ekonomi kreatif yang terdapat di Kelurahan Waru,

Pertama ialah Suraa Arts yang merupakan bentuk usaha ekonomi kreatif di bidang kerajinan tangan yang produknya berupa beragam kerajinan berbahan kayu ulin dengan motif ukiran Kalimantan yang menambah nilai seni produk.

Bentuk produk dari Suraa Art sendiri berupa kerajinan fungsi hias seperti hiasan dinding dengan motif burung enggang dan naga, patung, perisai, topeng dll. Selain seni hias terdapat juga kerajinan fungsi pakai seperti cobek motif naga, piring, asbak, sutil dll.

Berikutnya terdapat budidaya lebah madu trigonal, yang mana budidaya lebah terletak di area rumah pemilik budidaya tersebut. Pemanfaatan lahan di sekitar rumah karena kawasan pertanian dan perkebunan yang ditanami dengan beragam tanaman yang membuat ”mudah”dalam budidaya lebah madu trigona, karena berada di daerah pinggiran hutan dengan vegetasi tanaman bunga, buah dan kayu yang berlimpah sebagai sumber pakan lebah.

Meski memiliki beragam bentuk usaha ekonomoi kreatif di Kelurahan Waru masih banyak kendala yang dialami oleh para pengusaha ini mulai dari masih rendahnya minat beli masyarakat sekitar terutama pada kerajinan fungsi hias pada Suraa Art yang mana pembelinya lebih banyak dari luar kota secara online dan Suraa Art perlu mengikuti event ekonomi kreatif di luar kota untuk memasarkan produknya.

Permasalahan yang juga ditemukan ialah banyak usaha ekonomi kreatif yang tidak ingin membuat stok secara banyak karena terkendala modal serta ketakutan produknya tidak laku yang mana membuat perlu adanya pemesanan terlebih dahulu sebelum membeli barang.

Lalu juga terpadat pemasalahan masih terdapat produk ekonomi kreatif yang belum memiliki brand sendiri padahal pasar perlu tahu brand usaha suatu produk untuk mudah diingat dan diferensiasi produk pesaing serta membangun dan meningkatkan kepercaya terhadap brand.

Pada kantor Kelurahan Waru juga terdapat rumah umkm yang dapat digunakan sebagai opsi di tempat tujuan untuk berbelanja cideramata bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kelurahan Waru.

(rmt/plt)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *