Eksistensi Suku Balik di Ibu Kota Nusantara

Penajam -Suku Balik merupakan salah satu suku yang ada di Kalimantan, khususnya di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Suku Balik sedang hangat diperbincangkan karena permasalahan lahan permukiman mereka yang dijadikan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Suku Balik kerap disebut sebagai penduduk asli yang terdampak dari upaya pembangunan IKN. Suku Balik juga kerap disebut sebagai Suku Paser Balik, yang pada intinya merujuk kepada kelompok suku sama.

Suku Balik merupakan kelompok masyarakat yang mendiami tiga kawasan di Kecamatan Sepaku, yaitu di Kelurahan Sepaku, dan Pemaluan, serta Desa Bumi Harapan.

Ketiga lokasi tersebut merupakan wilayah administratif Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dan merupakan kawasan inti Ibu Kota Nusantara (IKN).

Mereka telah tinggal di lokasi ini sejak lama. Bahkan, ada yang mengatakan telah bermukim di kawasan tersebut sejak masa penjajahan Belanda.

Beberapa sumber mengatakan bahwa Suku Balik merupakan bagian atau sub suku dari suku Paser di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Kapan Datangnya Orang Suku Balik?

Ada yang mengatakan Suku Balik telah bermukim di kawasan tersebut sejak masa Jepang, tapi mungkin bisa lebih awal lagi.

Sebab, lokasi bermukim masyarakat Suku Balik dahulunya termasuk kawasan suku Paser dan berada dalam wilayah Kabupaten Paser.

Kabupaten Penajam Paser Utara yang merupakan lokasi tempat tinggal orang Suku Balik saat ini adalah kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Paser pada 2002 lalu.

Berdasarkan cerita rakyat, suku Balik telah ada sejak abad ke-18 di bawah kekuasaan Kesultanan Paser.

Tanah yang didiami oleh suku Balik dulunya pernah dijadikan sebagai hadiah Sultan Paser kepada anaknya yang bersuami dengan Bangsawan Kutai

Oleh karena itu, bisa jadi masyarakat Suku Balik bermukim di lokasi tersebut sejak sebelum masa pendudukan Jepang.

Kebudayaan Suku Balik

Karena Suku Balik merupakan bagian atau sub suku dari kelompok Suku Paser, besar kemungkinan corak kebudayaannya memiliki tingkat kesamaan yang tinggi.

Jika Suku Paser dijadikan standar untuk melihat corak kebudayaannya, masyarakat suku Balik memiliki corak sendiri dan berbeda dengan suku lainnya, misalnya dengan Suku Dayak.

Suku Paser memiliki bahasa sendiri yang digunakan dalam interaksi sehari-harinya, yaitu bahasa Paser.

Bahasa Paser juga memiliki banyak variasi atau dialek berdasarkan daerah-daerah. Setidaknya, ada 12 dialek bahasa Paser di Kalimantan Timur.

(rmt/plt)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *