Penajam,- Dalam kegiatan sosialisasi tata rias tingkat nasional yang berlangsung di Jati Padang pasar minggu Jakarta Selatan beberapa waktu lalu diikuti 98 peserta dari seluruh Indonesia dari tingkat provinsi dan kabupaten.
Peragaan semua pakaian adat peserta merupakan rangkaian kegiatan sosialisasi untuk memperkenalkan pakaian rias pengantin dan masing-masing daerah diberi kesempatan menampilkan seni pakaian daerahnya, dari Kalimantan Timur yaitu Samarinda dan Kabupaten Paser yang mendapatkan kebanggaan dibakukannya menjadi pakaian adat tingkat nasional.
Baju POKO TENGKOLOS LENGKOR WALU adalah atau juga dikenal Pakaian Adat Aji Puteri Petung melalui seminar 6 November 2007 oleh DPC HARPI Melati Kabupaten Paser ( Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia ) yang menindaklanjuti surat rekomendasi dari Lembaga Adat Paser tentang pembuatan contoh pakaian adat paser.
Dengan kegiatan sosialaisasi dijakarta terhadap tata rias pengantin yang baru dibakukan diharapkan semua seni pakaian daerah dapat dikenal diseluruh Indonesia dan dapat digunakan pada setiap event-event kebudayaan agar masyarakat mengenal ragam seni dan kebudayaan Indonesia.
Pada bidang pendidikan lebih ditingkatkan ilmu pengetahuan tata rias pengantin melalui dinas instansi terkait serta balai-balai pelatihan.
Sejarah atau asal usul pakaian adat paser dipengaruhi oleh masuknya suku-suku pendatang seperti Banjar, Kutai, Bugis, Jawa dan tak terkecuali bangsa asing cina, arab dan melayu, semuanya mempengaruhi dalam pembuatan pakaian adat termasuk sesudah abad ke-19 setelah adanya raja-raja Paser telah masuk Islam.
Dalam setiap corak dan warna sangat berpengaruh terhadap nilai seni budaya dan makna yang disampaikan seperti mengandung keindahan, kebersamaan, kekuatan dan persatuan.
(rmt/plt)