Penajam,- Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum baru yang diperkenalkan di Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) untuk mengatasi krisis pendidikan negara. Kurikulum di sekolah yang beragam dirancang untuk mengoptimalkan pembelajaran siswa dan mengembangkan minat dan bakatnya.
Kurikulum Merdeka pertama kali diperkenalkan pada tahun 2022 dan kini menjadi pilihan sekolah. Namun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Iptek memperkirakan akan menjadi pedoman kurikulum pada tahun 2024. Konsep inti Kurikulum Merdeka adalah ‘Merdeka Belajar’ yang berarti ‘kemandirian belajar’, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya.
Kurikulum menitikberatkan pada pengembangan kepribadian dan kemampuan siswa, sehingga memberikan keleluasaan bagi guru untuk membedakan metode pengajaran sesuai dengan kemampuan siswa. Kurikulum Merdeka juga bertujuan untuk mengurangi kesenjangan kualitas pendidikan antar daerah dan kelompok di Indonesia.
Lalu bagaimana dengan peran kurikulum merdeka terhadap gen Z?
Kurikulum Merdeka merupakan program pendidikan yang diluncurkan pada tahun 2020 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI. Program tersebut bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada sekolah untuk menetapkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi siswanya. Generasi Z, generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, memiliki ciri yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Oleh karena itu, kurikulum mandiri dapat berperan penting dalam menjawab kebutuhan dan potensi Gen Z.
Peran kurikulum mandiri untuk Gen Z meliputi:
Memberikan kebebasan kepada siswa untuk menentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan potensinya. Hal ini akan membantu Gen Z untuk mengembangkan potensinya secara optimal.
Mendorong pengembangan keterampilan abad 21 seperti kreativitas, berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi. Keterampilan ini sangat penting bagi Gen Z untuk mengatasi tantangan masa depan.
Memberikan ruang kepada peserta didik untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Hal ini membantu Gen Z menemukan passion mereka dan membangun karier yang selaras dengan minat dan bakat mereka.
Mendorong pengembangan karakter positif seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, dan empati. Hal ini akan membantu Gen Z menjadi orang baik yang dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
Oleh karena itu, Kurikulum Merdeka dapat berperan penting dalam menjawab kebutuhan dan potensi Generasi Z apalagi semenjak Covid-19 melanda indonesia menjadikan Generasi Z harus beradaptasi terhadap kebijakan saat pandemi berlangsung dan setelah keberlangsungan pandemi Covid – 19. Namun pelaksanaan program ini perlu lebih ditingkatkan lagi agar dapat memberikan manfaat yang maksimal kepada siswa.
(rmt/plt)