PENAJAM,- Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) merupakan daerah yang bertetangga dengan Kota Balikpapan. Bahkan dahulu daerah ini dikenal dengan sebutan Balikpapan Seberang. Harus menggunkan transportasi laut seperti feri, speedboat atau kelotok dari Balikpapan ke PPU.
PPU merupakan kabupaten pesisir dengan kondisi geografis yang dikelilingi garis pantai. Sehingga memiliki potensi pariwisata yang beragam. Dalam upaya mengembangkan potensi ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata PPU secara aktif memberikan pendampingan.
Kepala Bidang Pariwisata dan Pemasaran, Disbudpar PPU, Juzlizar Rakhman, mengungkapkan bahwa pihaknya melakukan pendampingan melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang telah dibentuk di setiap kelurahan.
Saat ini, kata dia sudah ada 14 Pokdarwis, dan tahun ini akan ditambah 3 lagi, sehingga total menjadi 17 Pokdarwis di Kabupaten PPU.
Juzlizar juga mengakui bahwa belum banyak lokasi pariwisata yang dikelola secara langsung oleh Disbudpar dan memungut retribusi. Kebanyakan lahan wisata masih menjadi milik masyarakat. Namun, pihaknya tetap aktif dalam pembinaan melalui Pokdarwis untuk memastikan pengelolaannya berjalan dengan baik.
“Sebagian besar potensi wisata masih menjadi milik masyarakat. Meski begitu, tetap kita lakukan pembinaan dan kita bentuk Pokdarwis di setiap kelurahan dan desa untuk mengelolanya,” ungkapnya.
Sebagai contoh, untuk wisata Pantai Nipah-Nipah, Disbudpar akan mengalokasikan anggaran untuk bantuan fasilitas seperti toilet portabel dan gazebo portabel. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung di Pantai Nipah-Nipah, sehingga diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung.
“Ini adalah bentuk dukungan dari pemerintah untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung. Namun, pengelolaan masih dalam proses, dan kami terus berupaya mendekati pemilik lahan untuk kerja sama,” pungkasnya.