PENAJAM,- Pembangunan jembatan penghubung antara Kabupaten Penajam Paser Utara(PPU) dan Kota Balikpapan diharapkan menjadi akses alternatif dengan hadirnya Ibu Kota Negara(IKN) di Provinsi Kalimantan Timur.
Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Perwajilan Rakyat Daerah (PRD) PPU Syahrudin M Noor, yang meminta pemerintah pusat merampungkan rencana pembangunan jembatan Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU) di Teluk Balikpapan.
Ketua DPRD juga mengungkapkan bahwa dengan hadirnya jalur alternatif penghubung kedua kota tersebut diharapkan akan membawa dampak positif terhadap kemajuan daerah khususnya Kabupaten PPU.
“Saya kira dari sisi PPU sangat dibutuhkan. Apalagi dengan hadirnya IKN Nusantara, menjadi jalan lingkar atau jalan alternatif yang wajib dibangun oleh pemerintah pusat. Karena memang kami di daerah tidak mampu untuk membangun, dengan anggaran yang cukup besar,” ucap Syahrudin, Rabu (15/05/2024).
Ia meminta pemerintah pusat menyegerakan pembangunan landmark tersebut, untuk memenuhi kebutuhan fundamental Kabupaten PPU, sebagai induk dari Kecamatan Sepaku yang kini menjadi bagian IKN Nusantara.
“Kalau jembatan itu dibangun, tentu produktivitas masyarakat lebih tinggi dan perkembangan antara kabupaten dan kota semakin maju, bahkan bisa menjadi dua kota kembar. Antara PPU dan Kota Balikpapan,” katanya.
Ia meyakini dampak positif pembangunan jembatan Balikpapan-PPU akan berimbas pada peningkatan perekonomian dan investasi daerah, ketika akses mobilitas ke bandara bisa ditempuh dalam hitungan menit.
“Pembangunan jembatan Balikpapan-PPU juga akan berdampak positif bagi perekonomian Kota Balikpapan, karena keterbatasan PPU yang sampai saat ini belum dilengkapi mal dan pusat hiburan lainnya. Sementara kebiasaan masyarakat PPU cenderung berbelanja di Kota Minyak,” ujarnya.
Seiring dengan pembangunan jembatan di Teluk Balikpapan itu, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di PPU juga akan meningkat.
“SDM, ketenagakerjaan, produktivitas dan ekonominya pasti berkembang pesat,” pungkasnya..
Rencananya jembatan di Teluk Balikpapan tersebut akan dibangun sepanjang 7,35 Kilometer dengan nilai investasi sekitar Rp15,53 triliun.