Penguatan Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP) di Kabupaten PPU

PENAJAM – Sebagai wilayah yang ditetapkan sebagai pilot project Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP), Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus melakukan berbagai upaya untuk mendukung pelaksanaan program ini di sekolah-sekolah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penguatan SLP di 30 sekolah, baik di tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten PPU.

Penjabat (Pj) Bupati PPU, Makmur Marbun, menyampaikan hal tersebut saat membuka kegiatan penguatan Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP). Menurutnya, penting bagi sekolah, terutama para tenaga pendidik, untuk memahami tugas dan tanggung jawab mereka dalam melaksanakan penguatan ideologi Pancasila di sekolah-sekolah SLP. Ia menekankan bahwa penguatan ideologi ini dapat memperkuat karakter anak-anak di masa depan, yang akan menghadapi berbagai tantangan zaman.

“Program SLP ini selaras dengan hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten PPU. Adanya sekolah ini semakin memperkuat kita dalam mempersiapkan generasi penerus yang tidak hanya siap berdaya saing, tetapi juga menjadi SDM unggul dengan berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila,” kata Marbun.

Lebih lanjut, Marbun menjelaskan bahwa 30 sekolah SLP ini merupakan langkah awal dalam menciptakan generasi yang memiliki karakter kuat berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Ia menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas semua jenjang Pendidikan SD, SMP, hingga SMA untuk berdiri tegak dan percaya diri dalam menyongsong Indonesia Emas, seiring dengan kehadiran IKN Nusantara.

“Kita harus berdiri tegak dan percaya diri. Kabupaten PPU harus mempersiapkan diri untuk Indonesia Emas, bersama dengan hadirnya IKN Nusantara,” ucap Marbun saat membuka kegiatan penguatan SLP di Aula Kantor Setkab PPU.

Sebagai daerah yang menerapkan program SLP lebih awal dibandingkan kabupaten/kota lain di Kalimantan Timur, Marbun menekankan pentingnya profesionalisme dalam menjalankan peran masing-masing, baik bagi sekolah maupun tenaga pendidik. Ia juga menyoroti pentingnya kerja sama (networking) untuk menyukseskan SLP sehingga dapat menjadi contoh bagi daerah lain.

“PPU saat ini menghadapi tantangan besar. Kita harus bangkit, mulai dari pemenuhan pendidikan hingga sektor-sektor pembangunan lainnya. Bahkan, kita sudah setara dengan kota-kota besar. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi PPU yang mencapai 15 persen. Namun, kita tidak boleh berpuas diri, masih banyak tugas dan tanggung jawab yang harus kita selesaikan,” ujar Marbun.

Marbun juga menekankan pentingnya pelibatan seluruh elemen masyarakat dalam pelaksanaan SLP agar pengembangan dan pembangunan SDM di Kabupaten PPU dapat terwujud sesuai dengan cita-cita bersama. Program ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi wilayah PPU, tetapi juga bagi generasi muda di masa mendatang.

“Pemerintah daerah sangat berkomitmen dan terus berupaya memberikan berbagai ruang untuk pengembangan diri bagi generasi muda Kabupaten PPU, baik yang masih bersekolah maupun yang sudah lulus, melalui program advokasi dan pengembangan bersama mitra dan lembaga lainnya. Kita harus berperan aktif dan berkreativitas dengan menghasilkan karya-karya terbaik demi kemajuan Kabupaten PPU, seiring dengan keberadaan IKN Nusantara,” pungkasnya. (hms13)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *