PPU – Kehadiran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di Pantai Sipakario, Kelurahan Nipah-Nipah, menjadi momen penting bagi Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Dalam kunjungannya, Sandiaga menyerahkan penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, menjadikan PPU sebagai salah satu dari dua daerah di Kalimantan Timur yang menerima penghargaan bergengsi ini.
Anggota DPRD PPU, Jhon Kenedi, menyambut penghargaan tersebut dengan bangga dan mengapresiasi perolehan ini sebagai langkah maju untuk pariwisata PPU. Namun, ia mengingatkan bahwa pencapaian ini perlu diimbangi dengan upaya konkret untuk mengatasi sejumlah tantangan, terutama terkait kepemilikan lahan yang menjadi dasar pengembangan destinasi.
“Penghargaan ini patut diapresiasi, namun masih ada tugas penting bagi Pemkab PPU untuk menuntaskan proses pembebasan lahan di Pantai Sipakario agar wisata ini bisa dikelola optimal dan menjadi aset resmi pemerintah,” ujar Jhon, Kamis (19/9/2024).
Menurut Jhon, masih ada lahan milik masyarakat di Pantai Sipakario yang dijadikan objek wisata tanpa kepastian status kepemilikan. Ia berharap lahan ini bisa segera dibebaskan, sehingga menjadi aset Pemkab PPU yang mendukung pengembangan kawasan wisata secara terstruktur.
“Dengan kepemilikan yang jelas, Pemkab PPU dapat melakukan pengembangan wisata yang lebih terarah dan menjadikan Pantai Sipakario ikon yang membanggakan bagi daerah,” tambah politisi Partai Demokrat ini.
Jhon menegaskan, pembebasan lahan perlu dilakukan secara bijak, dengan mempertimbangkan kapasitas keuangan daerah agar prosesnya berjalan lancar tanpa mengganggu anggaran lainnya. Ia juga optimis bahwa Pantai Sipakario dapat menjadi destinasi unggulan yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga meningkatkan perekonomian lokal.
“Dengan langkah tepat, Pantai Sipakario akan menjadi ikon pariwisata yang mampu menarik lebih banyak wisatawan ke PPU. Itu tentu akan mendukung perekonomian masyarakat dan menciptakan banyak peluang baru bagi sektor pariwisata,” pungkasnya. (ADV)