PENAJAM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tengah fokus pada revitalisasi kawasan mangrove di Kampung Baru, yang direncanakan selesai pada November 2024. Proyek ini bertujuan menjadikan kawasan mangrove sebagai destinasi wisata edukasi dan konservasi yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat lokal.
Kepala Disbudpar PPU, Hj. Andi Israwati Latief, SE., MM, menyatakan bahwa proyek ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata PPU, khususnya dengan fokus pada edukasi tentang pentingnya konservasi ekosistem mangrove.
“Kami berharap revitalisasi ini dapat selesai pada November, sehingga mangrove dapat menjadi destinasi wisata yang memberikan nilai edukasi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Andi.
Selain itu, Disbudpar juga merencanakan pembebasan lahan untuk area parkir di sekitar kawasan mangrove guna mendukung aksesibilitas wisatawan. Pembebasan lahan ini dijadwalkan akan dilakukan pada 2024, dengan penilaian aset oleh pihak ketiga yang independen pada awal 2025.
Kepala Bidang Pariwisata dan Pemasaran Wisata, Juzlizar Rakhman, menambahkan bahwa kawasan mangrove memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai wisata yang berkelanjutan.
“Wisata berbasis alam seperti mangrove bisa memberikan manfaat ekonomi jangka panjang dan mendukung pelestarian lingkungan, berbeda dengan sumber daya alam lain seperti tambang yang bisa habis,” tuturnya.
Dengan proyek revitalisasi ini, Disbudpar berharap kawasan mangrove Kampung Baru dapat menjadi salah satu destinasi unggulan di PPU yang menawarkan pengalaman wisata yang edukatif dan mendukung konservasi alam.