Waspadai Komplikasi Gagal Ginjal Kronis dari Penyakit Metabolik

PENAJAM – Gagal Ginjal Kronis yang ditangani Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung (RAPB) sebagian besar disebabkan oleh penyakit metabolik dari hipertensi (tekanan darah tinggi) dan diabetes (kencing manis).

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Ginjal Hipertensi RSUD RAPB, dr. Robinson Manurung, Sp.PD-KGH menyatakan, gagal ginjal kronis sering kali menjadi komplikasi dari penyakit metabolik seperti hipertensi dan diabetes yang tidak dikelola dengan baik.

“Penyakit metabolik ini secara perlahan-lahan merusak fungsi ginjal, dan kerusakan yang terjadi bersifat tidak bisa kembali normal,” jelas dr. Robinson.

Ditekankan, pasien hipertensi dan diabetes memiliki risiko untuk mengembangkan penyakit ginjal jika tidak melakukan kontrol rutin dan menjaga pola hidup sehat.

“Pada banyak kasus, pasien datang dengan keluhan yang sudah berat, seperti bengkak di tubuh atau sesak napas, tanpa menyadari bahwa penyakit ginjal mereka sudah memasuki tahap kronis. Sering kali, penyakit ginjal baru terdeteksi ketika sudah terlambat,” lanjutnya.

dr. Robinson mendorong pasien hipertensi maupun diabetes untuk rutin melakukan kontrol kesehatan dan menjaga pola hidup dengan baik. Di RSUD RAPB sendiri, pasien tersebut diskrining secara berkala untuk mendeteksi kemungkinan adanya gangguan ginjal sejak dini.

Selain pemeriksaan urine, RSUD RAPB juga melakukan pemeriksaan fungsi ginjal melalui pengukuran kreatinin dalam darah serta pemeriksaan ultrasonografi untuk mendapatkan gambaran anatomi ginjal.

“Kami dapat melakukan deteksi dini untuk memastikan bahwa pasien yang memiliki riwayat penyakit metabolik tidak mengalami gangguan ginjal yang lebih parah,” tambahnya.

Dengan ini dia berharap pasien penyakit diabetes maupun hipertesnsi dapat lebih peduli terhadap kesehatan mereka dan dapat menghindari risiko komplikasi yang serius.




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *