Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Syarifatul Sya’diah, menyampaikan bahwa perlunya peningkatan dan pemerataan teknologi digital dan pendidikan di wilayah pedalaman maupun daerah pesisir Kabupaten Berau.
Meskipun kualitas pendidikan di Berau telah menunjukkan kemajuan, Syarifatul mengakui masih ada kesenjangan yang harus diatasi, terutama jika dibandingkan dengan fasilitas pendidikan di daerah lain, seperti di Pulau Jawa.
“Kami menyadari ada peningkatan, tetapi masih ada ketimpangan dibandingkan dengan fasilitas di Jawa,” ungkapnya, Jumat (1/10/2024).
Untuk menanggulangi masalah ini, Syarifatul menyebutkan bahwa DPRD bersama pemerintah daerah telah mengalokasikan 20 persen anggaran pendidikan dalam APBD yang diharapkan bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Salah satu langkah yang telah dilaksanakan adalah mendistribusikan seribu unit laptop gratis kepada guru-guru di Berau sebagai upaya mendukung digitalisasi pembelajaran.
Selain itu, pemasangan wifi gratis di seribu titik telah dimulai untuk memberikan akses internet bagi anak-anak di daerah terpencil.
“Seribu laptop dan wifi gratis ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi anak-anak di Berau untuk mendapatkan akses pendidikan yang setara dengan anak-anak di perkotaan,” jelas Syarifatul.
Syarifatul menambahkan bahwa transformasi pendidikan ke arah digital sangat penting, terutama karena ujian berbasis komputer kini sudah diterapkan di berbagai jenjang pendidikan.
Kendati demikian, masih banyak wilayah di Berau yang menghadapi kendala koneksi internet, terutama di desa-desa yang termasuk dalam daerah blank spot.
“Kami berusaha keras untuk memastikan tidak ada lagi wilayah yang blank spot. Ini sangat penting agar proses belajar mengajar di desa terpencil dapat berjalan dengan lancar,” tandasnya.
