PENAJAM – Tingginya stigma terkait kesehatan mental di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih menjadi hambatan utama bagi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan ke psikiater.
Hal ini diungkapkan oleh dr. Andi Asriani Arief, Sp.KJ, Psikiater di RSUD Ratu Aji Putri Botung (RAPB), yang mengungkapan, banyak warga PPU masih menganggap berobat ke psikiater sebagai hal memalukan.
“Stigma di sini sangat kuat. Masih banyak yang berpikir kalau ke psikiater itu hanya untuk orang dengan gangguan berat, jadi mereka merasa malu datang untuk berobat,” ujar dr. Asri.
Pada Festival Harmoni Budaya September lalu, hasil skrining kesehatan mental menunjukkan bahwa dari 200 orang yang mengikuti tes, lebih dari 20 persen terindikasi memiliki gangguan psikiatri.
“Dari hari pertama skrining saja, ada lebih dari 10 orang yang saya sarankan untuk pemeriksaan lebih lanjut, namun tidak semua memutuskan untuk melanjutkan,” jelasnya.
Dia berharap masyarakat dapat lebih terbuka terhadap pentingnya kesehatan mental dan tidak terpengaruh oleh stigma yang melekat.
“Kami selalu berupaya memberikan edukasi agar mereka memahami bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan tidak perlu merasa malu untuk berkonsultasi,” tutupnya.