Gangguan Emosi Dapat Memicu Keluhan Fisik

PENAJAM – Gangguan emosi yang berkepanjangan berdampak pada kesehatan fisik. Hal ini diungkapkan Psikiater di RSUD Ratu Aji Putri Botung (RAPB), dr. Andi Asriani Arief, Sp.KJ.

Menurutnya, stres yang tidak terkelola dengan baik dapat memicu reaksi tubuh melalui pelepasan hormon kortisol dan adrenalin, yang sering kali menyebabkan gejala seperti nyeri dada, jantung berdebar, serta keringat dingin.

“Jika kecemasan atau stres itu berlangsung lama tanpa penyelesaian, akan ada dampaknya pada fisik, mulai dari sakit kepala, mual, muntah, hingga gejala kulit seperti gatal-gatal atau rambut rontok,” ujar dr. Andi.

Dia menambahkan, keluhan fisik yang dialami penderita gangguan emosi ini masih belum dipahami masyarakat secara luas.

“Masyarakat kurang menyadari kaitan antara kesehatan fisik dan emosi,” katanya.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak langsung menganggap keluhan fisik yang muncul disebabkan oleh gangguan emosi atau stres. Menurutnya, setiap keluhan fisik harus melalui pemeriksaan medis terlebih dahulu untuk memastikan tidak adanya masalah organik.

“Jangan langsung berpikir bahwa gangguan lambung, nyeri kepala, atau keluhan lainnya selalu terkait dengan stres. Pastikan dulu bahwa itu bukan penyakit fisik,” tambahnya.

Dia berharap masyarakat dapat lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan emosi dan tidak ragu untuk berkonsultasi dengan profesional jika mengalami keluhan yang tidak kunjung membaik.

“Kesehatan emosi sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan keduanya saling memengaruhi. Mengatasi gangguan emosi sejak dini bisa mencegah dampak yang lebih luas pada tubuh,” pungkasnya.




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *