PENAJAM,– Kenaikan angka stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjadi sorotan serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.
Salah satu anggota DPRD, Sujiati, mengungkapkan kekhawatirannya atas data terbaru yang menunjukkan peningkatan kasus stunting di beberapa wilayah, khususnya di Kecamatan Babulu.
Ia menerima laporan langsung dari Desa Gunung Makmur terkait lonjakan kasus stunting.
“Angkanya cukup mengejutkan. Jika sebelumnya hanya ada empat kasus, kini meningkat menjadi sepuluh,” ujarnya Minggu (17/11/2024).
Peningkatan kasus stunting ini, menurut Sujiati, tidak bisa dianggap sepele. Ia menekankan bahwa penyebab stunting tidak melulu soal kurang gizi dan sanitasi yang buruk. Faktor genetik atau keturunan juga perlu diperhatikan.
“Ada kemungkinan anak-anak yang mengalami stunting memiliki riwayat keluarga dengan postur tubuh yang cenderung pendek,” jelasnya.
Menanggapi situasi ini, Sujiati mendesak pemerintah daerah dan dinas terkait untuk segera mengambil langkah-langkah konkret dalam mengatasi masalah stunting. Salah satu yang perlu ditingkatkan adalah sosialisasi mengenai stunting kepada masyarakat.
“Masyarakat perlu memahami tanda-tanda awal stunting agar dapat melakukan pencegahan sejak dini,” tegasnya.
Selain itu, Sujiati juga meminta kepada petugas posyandu untuk lebih teliti dalam melakukan pemeriksaan dan tidak langsung menyimpulkan seorang anak mengalami stunting hanya berdasarkan ukuran tubuhnya.
“Tidak semua anak yang bertubuh kecil mengalami stunting. Perlu pemeriksaan yang lebih mendalam,” imbuhnya.