Minimnya Perawat Laki-laki di RSUD RAPB, Jadi Tantangan di Ruang Pelayanan Khusus

 

PENAJAM – Kepala Bidang Keperawatan RSUD Ratu Aji Putri Botung (RAPB), Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Syahrial Hidayat, S.Kep, mengungkapkan tantangan terkait proporsi perawat laki-laki di rumah sakit tersebut.

Saat ini, jumlah perawat laki-laki sangat sedikit, jauh lebih sedikit dibandingkan perawat perempuan yang mendominasi dengan jumlah keseluruhan perawat sebanyak 227 orang.

“Kami sebenarnya sangat membutuhkan lebih banyak perawat laki-laki, terutama untuk unit-unit tertentu yang membutuhkan tenaga ekstra,” ungkap Syahrial.

Sebagai contoh, dia menyebut Ruang Lily, salah satu unit pelayanan yang hanya memiliki satu perawat laki-laki. Ia menyayangkan jumlah yang sangat terbatas ini mengingat beberapa ruang pelayanan seperti Instalasi Gawat Darurat (IGD) atau unit tindakan sering kali membutuhkan tenaga fisik lebih.

“Di ruang Lili, satusatunya perawat laki-laki menjadi andalan kami. Padahal, tenaga seperti ini sangat diperlukan untuk mendukung pelayanan,” lanjutnya.

Dia juga menjelaskan, beberapa perawat laki-laki yang sebelumnya bertugas di unit keperawatan kini telah beralih profesi menjadi asisten dokter anestesi. Meskipun secara profesi mereka tetap berada di ranah medis, peran mereka kini berbeda dari tugas keperawatan langsung.

“Beberapa perawat laki-laki pindah menjadi asisten dokter anestesi, sehingga statusnya tidak lagi perawat. Ini membuat jumlah perawat laki-laki semakin sedikit,” tambahnya.

Meskipun begitu perawat perempuan tetap menjalan tugasnya dengan maksimal, meski kekurangan peran perawat laki-laki.

“Kami tetap berusaha memaksimalkan tenaga yang ada, baik laki-laki maupun perempuan, demi memberikan pelayanan terbaik bagi pasien,” tutup Syahrial.




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *