Arus Lalu Lintas Libur Nataru di Kabupaten PPU Menurun Hingga 30%

BERITAKALTIMTERKINI.COM, Penajam – Memasuki arus balik mudik Natal dan Tahun Baru, arus lalu lintas di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengalami penurunan yang sebelumnya pada tahun 2023 mengalami kenaikan 20%, pada 2024 jumlah kepadatan kendaraan justru menurun hingga 30%.

Menurut Ipda Yudha, Padal Posko Operasi Lilin Mahakam 2024, puncak kepadatan kendaraan terjadi pada dua hari menjelang natal yakni pada tanggal 23 Desember  – 24 Desember 2024 yang didominasi oleh kendaraan roda empat pribadi sampai dengan kendaraan logistik, yang disebabkan longsornya Jalan Semoi 2.

” Puncak padatnya kendaraan ini pada dua hari sebelum natal, itu tanggal 23 Desember kemarin dan itu karena jalan penghubung Sepaku dengan Samboja Km 38 terputus longsor,” ungkapnya pada Kamis (02/01/2025).

Ia juga menuturkan bahwa pihak Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) telah menambah 5 unit armada kapal Ferry guna untuk mengurangi antrian kendaraan yang ingin menggunakan kapal Ferry. Namun hal tersebut tidak banyak membantu lantaran dermaga yang beroperasi di Penajam tidak sebanding dengan dermaga yang ada di Pelabuhan Kariangau Balikpapan.

” Informasi yang masuk itu dari ASDP ada nambah kapal 5 unit cuman kan masih kurang efisien soalnya dermaga disini cuman dua, sedangkan di Balikpapan yang beroperasi ada tiga,” Tuturnya.

Ipda Yudha menambahkan bahwa antrian panjang kendaraan usai libur Panjang Nataru terutama roda dua pada Rabu malam mulai memadati Pelabuhan Kapal Kelotok Dan Kapal ferry, Diketahui kepadatan terjadi akibat pasangnya air laut yang membuat jalan akses menuju Pelabuhan Kelotok tertutup.

” Kepadatan untuk roda 2 sendiri mulai terasa karena ada haul nya orang banjar itu kan, jadi kendaraan roda 2 itu padat, belum lagi air pasang pelabuhan terendam akses terputus jadi numpuk semua di Ferry,” tambahnya.

Sedikitnya, kendaraan roda 2 yang menyeberang untuk menghadiri Haul Guru Sekumpul sebanyak 50 sampai dengan 55 kendaraan dengan CC motor di atas 160 CC.

Ipda Yudha berharap agar pemerintah lebih memperhatikan fasilitas umum seperti pelabuhan, dengan menambah luas pintu keluar masuk serta menambah jumlah dermaga agar tidak terjadi kemacetan.

” Harapannya ya semoga pemerintah memperhatikan lagi, pintu keluar dari pelabuhan diperlebar kalo gak bisa ya Km 38, Pulau Balang itu harus dibuka semua,” harapnya.

 

Reporter IHF

Editor: Muhammad Yusuf




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *