Disbudpar PPU Genjot Revitalisasi Ekowisata Mangrove

 

PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), saat ini fokus merevitalisasi kawasan ekowisata mangrove di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Penajam.

Kepala Bidang Pariwisata dan Pemasaran Disbudpar PPU Juzlizar Rakhman mengungkapkan, revitalisasi ini ditargetkan selesai pada November 2024. Dia optimis bahwa proyek akan selesai sesuai jadwal jika tidak ada hambatan tambahan.

“Target kita, bulan November 2024 sudah tuntas jika semuanya berjalan lancar,” ujarnya.

Meski demikian, ia mengakui adanya sejumlah tantangan dalam pelaksanaan proyek ini, terutama akibat kondisi cuaca pada Agustus lalu dan pengadaan bahan baku yang berasal dari luar PPU, sehingga mengakibatkan keterlambatan pengiriman.

“Beberapa material agak sulit diperoleh dan cuaca juga mempengaruhi progres pengerjaan, jadi saat ini progres fisik belum bisa dipastikan,” tambahnya.

Juzlizar menjelaskan bahwa proyek revitalisasi ini bertujuan untuk memberikan ruang edukasi bagi masyarakat, khususnya anak-anak, terkait ekosistem mangrove. Nantinya, pengunjung akan dapat mempelajari berbagai jenis tanaman mangrove, termasuk jenis yang telah berusia ratusan tahun.

“Setiap jenis mangrove akan dilengkapi label nama, sehingga pengunjung bisa belajar mengenal jenis-jenis mangrove,” jelasnya.

Ia menambahkan, setelah revitalisasi selesai, Disbudpar berharap ekowisata ini akan mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke PPU dan, secara jangka panjang, dapat menyumbang bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Harapan kami tentu agar pariwisata PPU semakin berkembang dan kunjungan wisatawan meningkat,” tambah Juzlizar.

Selain itu, Disbudpar PPU juga melibatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Baru dalam pengembangan ekowisata ini. Disbudpar memberikan pelatihan promosi pariwisata serta keterampilan bagi anggota Pokdarwis untuk mengolah produk kreatif dari hasil sekitar mangrove yang bernilai ekonomi.

“Kami ajarkan keterampilan dan strategi promosi agar Pokdarwis bisa mengembangkan ekonomi kreatif berbasis sumber daya lokal,” tandasnya.




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *