PPU – DPRD Penajam Paser Utara (PPU) menanggapi kabar mengenai pengurangan anggaran sebesar 50 miliar rupiah untuk program Beasiswa Kaltim oleh Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim). Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Andi Muhammad Yusuf, menyuarakan kekhawatiran dan mendorong pencarian solusi alternatif untuk menjaga akses pendidikan bagi pelajar dan mahasiswa di wilayah tersebut.
“Kami mendengar adanya pengurangan anggaran untuk program beasiswa Kaltim. Tentu ini mengkhawatirkan, terutama bagi siswa yang selama ini mengandalkan bantuan tersebut,” ujar Yusuf, Senin (16/9/2024).
Ia menilai, dengan adanya kemungkinan penurunan anggaran, perlu diupayakan langkah-langkah strategis lain untuk memastikan pendidikan di Kaltim, khususnya di PPU, tetap terfasilitasi. Selama ini, beasiswa Kaltim merupakan salah satu bentuk dukungan utama dari pemerintah provinsi untuk membantu pelajar dan mahasiswa di Kaltim dalam mengejar pendidikan yang lebih tinggi.
Namun, dengan adanya pengurangan anggaran ini, Yusuf mengusulkan agar DPRD PPU dapat bekerja sama dengan pihak swasta atau lembaga filantropi untuk menciptakan program beasiswa alternatif yang fokus pada pelajar berprestasi dari keluarga tidak mampu. Ia menilai langkah kolaboratif ini penting untuk menjaga akses pendidikan bagi generasi muda di PPU.
“Kami ingin program beasiswa tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga terbuka bagi pihak lain yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan,” ungkapnya.
Ia juga menyarankan agar pemerintah provinsi dapat mengevaluasi kembali skala prioritas dalam anggaran pendidikan dan memastikan alokasi beasiswa tidak berkurang drastis. Menurutnya, pendidikan adalah investasi jangka panjang yang tidak boleh diabaikan, terutama bagi daerah-daerah yang tengah berkembang pesat seperti PPU.
Yusuf mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama menciptakan peluang beasiswa yang lebih luas melalui skema alternatif, seperti dana pendidikan dari sektor swasta atau program CSR perusahaan.
“Dengan adanya kemitraan yang baik, kami yakin pendidikan di PPU bisa tetap maju tanpa terlalu bergantung pada anggaran pemerintah provinsi,” tutup Yusuf. (ADV)