PENAJAM,- Proyek revitalisasi ekowisata mangrove di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjadi sorotan publik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Anggota DPRD PPU, Mahyuddin, mengapresiasi langkah pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan potensi wisata lokal.
“Pembenahan ekowisata mangrove ini merupakan langkah positif untuk PPU,” ujar Mahyuddin Jumat (15/11/2024)
Ia optimistis bahwa revitalisasi ini tidak hanya akan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.
Ekowisata mangrove memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan di PPU. Selain keindahan alamnya yang unik, ekosistem mangrove juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, seperti mencegah abrasi, melindungi pantai dari gelombang besar, serta menjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna.
Dengan potensi yang begitu besar, revitalisasi ekowisata mangrove diharapkan dapat menarik minat wisatawan baik dari dalam maupun luar daerah. Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat, mulai dari sektor pariwisata, perhotelan, hingga UMKM.
Namun, di balik potensi besarnya, revitalisasi ekowisata mangrove juga dihadapkan pada sejumlah tantangan.
“Salah satu tantangan utama adalah menjaga keberlanjutan ekosistem mangrove. Pembangunan infrastruktur wisata harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak lingkungan,” jelasnya
Selain itu, diperlukan pengelolaan yang baik untuk mencegah terjadinya degradasi lingkungan.
Mahyuddin mengingatkan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap proses revitalisasi.
“Proses pengerjaannya harus dilakukan pengawasan secara detail, jangan sampai yang dikerjakan hanya satu titik dan itu terus yang diulang,” tegasnya.
Sukses tidaknya revitalisasi ekowisata mangrove sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Masyarakat setempat perlu dilibatkan dalam setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pengelolaan ekowisata. Dengan melibatkan masyarakat, diharapkan akan tercipta rasa memiliki dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian ekowisata mangrove.
Dengan pengelolaan yang baik dan dukungan dari berbagai pihak, ekowisata mangrove di PPU diharapkan dapat menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan. Tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. (May)