Beritakaltimterkini.com- Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur terus berupaya meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) di wilayahnya melalui berbagai program yang berfokus pada pengembangan kepemimpinan, kecakapan pemuda, dan kewirausahaan muda mandiri.
Upaya ini dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai instansi lain, mengingat beberapa aspek pembangunan pemuda berada di bawah tanggung jawab dinas lain.
Koordinator Perencanaan Dispora Kaltim, Ahmad Juanda, menjelaskan bahwa Dispora memiliki peran utama dalam program kepemimpinan dan kecakapan pemuda, sementara domain lain ditangani oleh instansi terkait.
“Yang terkait langsung dengan Dispora hanya kepemimpinan pemuda dan kecakapan pemuda. Wirausaha muda mandiri juga termasuk dalam program kami, sedangkan tiga domain lainnya ditangani oleh dinas lain. Oleh sebab itu, kami bekerja sama dengan berbagai instansi lain, seperti Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Kesehatan, dan KP3A,” ungkap Ahmad.
Kaltim mencatatkan nilai IPP yang cukup tinggi dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Salah satu faktor yang mendukung hal ini adalah tingginya rata-rata pendidikan pemuda di wilayah tersebut.
“Nilai IPP Kaltim tinggi karena rata-rata pendidikan pemuda kita tinggi. Banyak pemuda yang telah lulus SMA, bahkan yang melanjutkan ke pendidikan tinggi lebih banyak dibandingkan dengan daerah lain,” jelas Ahmad Juanda.
Meski demikian, Dispora Kaltim tidak bekerja sendiri dalam menilai keberhasilan pembangunan pemuda.
Menurut Ahmad Juanda, penilaian terhadap IPP dilakukan langsung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Badan Pusat Statistik (BPS) di Jakarta.
Kolaborasi dengan instansi lain, seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Ketenagakerjaan, juga menjadi langkah strategis dalam mendukung aspek kesehatan dan keterampilan kerja pemuda.
Ia pun menilai kerja sama ini penting untuk memastikan pembangunan pemuda berjalan secara holistik, mencakup berbagai aspek kehidupan yang memengaruhi kualitas generasi muda.
“Kami tidak menilai sendiri, tapi Kemenpora dan BPS di Jakarta yang menilai. Mereka melakukan penilaian ini melalui metode sensus yang ketat, dengan data yang diperoleh melalui survei konsensus,” tambahnya.
Program wirausaha muda mandiri juga menjadi salah satu fokus utama Dispora Kaltim. Melalui program ini, pemuda didorong untuk mengembangkan kreativitas dan kemandirian ekonomi.
Adanya program ini dapat mencetak lebih banyak pengusaha muda dari Kaltim yang mampu berkontribusi bagi pembangunan daerah.
Dengan IPP yang terus meningkat, Dispora Kaltim optimis dapat terus mendukung pengembangan potensi pemuda di daerah ini.
Melalui kerja sama lintas sektor dan program-program terintegrasi, Dispora berharap pemuda Kalimantan Timur mampu bersaing tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional, bahkan internasional.