PENAJAM,– Sektor pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kembali menjadi sorotan. Kali ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU menyoroti kurangnya guru bahasa daerah, terutama bahasa Dayak dan Paser.
Anggota DPRD PPU, Jamaluddin, mendesak pemerintah daerah untuk segera menambah jumlah guru bahasa daerah agar proses pembelajaran bahasa daerah di sekolah dapat berjalan efektif.
“Bahasa daerah merupakan bagian penting dari identitas dan budaya kita. Oleh karena itu, pelestarian bahasa daerah harus menjadi perhatian serius,” tegas Jamaluddin. Kamis (21/11/2024)
Kekurangan guru bahasa daerah berdampak langsung pada kualitas pembelajaran di sekolah. Banyak sekolah yang kesulitan dalam memberikan pembelajaran bahasa daerah yang efektif karena terbatasnya jumlah guru. Hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan bahasa daerah semakin terpinggirkan dan bahkan terancam punah.
Guru bahasa daerah memiliki peran yang sangat penting dalam melestarikan bahasa dan budaya daerah. Mereka tidak hanya mengajarkan bahasa, tetapi juga nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
“Dengan adanya guru bahasa daerah yang kompeten, siswa dapat lebih memahami identitas dan akar budaya mereka,” tambahnya
Pemerintah Kabupaten PPU telah berupaya memenuhi kebutuhan guru melalui penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN). Namun, jumlah formasi yang tersedia masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan guru bahasa daerah di seluruh sekolah.