Penajam – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Raup Muin menginginkan pembangunan Bendungan Lawe-lawe diselesaikan untuk mengatasi persoalan air bersih di wilayah kecamatan penajam.
Proyek Bendungan lawe-lawe, kata Raup Muin di penajam, dihentikan sejak tahun 2014 dengan kondisi pengerjaan baru selesai sekitar 85 persen. Itu dikarenakan kondisi keuangan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara tidak mencukupi untuk kembali melanjutkan.
“Kemarin kan ada masalah lahan yang merupakan milik Pertamina, dan informasi terakhir itu sudah selesai, jadi tunggu apa lagi, saya harap kembali dilanjutkan karena sudah menelan banyak anggaran daerah.” ungkap Raup Muin, Jumat (3/11/2023).
Keberadaan bendungan lawe-lawe, menurut Raup Muin penting untuk mengatasi persoalan air bersih bagi masyarakat di kecamatan penajam, yang selama ini kerap mengeluh sulit mendapatkan air bersih.
Selain itu bendungan lawe-lawe yang lama dibiarkan mangkrak diakui Raup berpotensi mengalami kerusakan serta menambah beban anggaran daerah jika tak segera diselesaikan dan dioperasikan.
“Kami mendorong agar secepatnya dilakukan pekerjaan lanjutan sehingga pendistribusian air bersih ke masyarakat lebih baik lagi,” harap Raup Muin.
Dengan diselesaikannya proyek Bendungan di kelurahan Lawe-lawe itu, diyakini menyelesaikan persoalan air bersih di satu wilayah kecamatan.
“Kalau tidak ya masalah air bersih di penajam tidak akan selesai, karena masyarakat hanya bisa mengharap pada hujan.” ujar Raup Muin saat ditemui di kantor sekretariat DPRD PPU. (Adv)