Penajam – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Syahruddin M Noor, menyoroti kondisi penanganan kesehatan pada kasus stunting, dan pencegahan melalui kualitas pra nikah.
“Kami ingin menurunkan persentase stunting. Untuk itu, kami perlu memastikan bahwa pos posyandu dapat berjalan efektif. Kader PKK di bawah naungan ibu bupati menjadi kunci dalam mendeteksi dan mengatasi permasalahan ini,” kata Syahruddin M Noor belum lama ini.
Meski telah berhasil mendapatkan penghargaan terbaik penanganan stunting. Tidak harus membuat pemerintah cepat berpuas diri. Sehingga perlu penanganan secara dini mencegah terjadinya kasus stunting kembali terulang.
“Angkanya masih dua digit, saya rasa belum cukup nyaman. Target kita adalah mencapai angka stunting 5-6 persen. Ini memerlukan upaya lebih besar dalam memberikan edukasi kepada anak-anak,” ucapnya.
Penekanan terhadap sosialisasi tentang hidup sehat yang bisa dilakukan Dinkes Kabupaten PPU dan pihak RSUD harus bisa berlomba-lomba. Jangan sampai lemahnya kegiatan sosialisasi membuat pemahaman masyarakat tentang kesehatan menurun.
Kemudian, kepada instansi terkait turut memperhatikan sanitasi masyarakat di Kabupaten PPU. Lantaran masih diketahui dirinya, beberapa kelurahan di Kabupaten PPU dianggap tidak layak.
“Saya melakukan gerakan membantu membangun 100 MCK untuk keluarga miskin, tetapi eksekusi dari Dinasnya menjadi kendala. Saya berniat baik untuk membantu masyarakat, namun saya sebagai legislatif bukan eksekutor,” pungkasnya.(ADV)