Wisatawan Luar Daerah Mendominasi Kunjungi Pariwisata di PPU

Penajam,- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Penajam Paser Utara (PPU) mengaku pengunjung destinasi wisata di PPU didominasi oleh wisatawan dari luar daerah selama lebaran. Sementara penduduk PPU, cenderung berwisata ke luar PPU.

Dari data yang dihimpun Sekretaris Disbudpar PPU yang juga sempat menjadi Kepala Bidang Pariwisata, Achmad Noor membenarkan bahwa pengunjung objek wisata di PPU dipenuhi oleh pengunjung luar.

Pria yang akrab disapa Noor itu membeberkan jika salah satu alasan masyarakat PPU cenderung berwisata keluar PPU lantaran kegemaran warganya dalam berbelanja. Sementara di PPU saat ini belum ada mal untuk berwisata belanja.

“Di sini tidak ada perbelanjannya, betul-betul pure pariwisata. Kalau di Balikpapan itukan bisa kadang langsung berbelanja dan seterusnya. Sehingga warga Penajam itu cenderung tertarik berbelanja karena di sinikan tidak ada malnya itu,”ucapnya.

Dia juga menuturkan, alasan lain warga PPU beralih berlibur ke luar lantaran jenuh menghadapi objek wisata yang monoton dan ingin mencari peralihan berlibur yang berbeda.

“Warga kita ini kan rata-rata orang yang jenuh berhari-hari di sini, jadi mencari nuansa baru. Beda dengan Balikpapan, orang Balikpapan itu jenuh dia di sana, sehingga ke sini. Ada sekitar 10 persen (warga Balikpapan) kabarnya itu, tetapi itu juga belum final laporan data,” terangnya.

Saat ini Disbudpar tengah berupaya mencari satu pola pengelolaan objek wisata yang baik agar bisa menjadi tuan rumah wisata yang ramah. Ini berguna, agar wisatawan yang datang berkunjung tidak meninggalkan kesan yang buruk.

“Ini menjadi PR kami di Disbudpar mencari cara yang lebih baik. Jadi sebenarnya kalau melihat destinasi kita itu enggak kalah kok, sebelas dua belas aja sebenarnya dengan Balikpapan. Cuma di Balikpapan itu orang mengelolanya profesional, kita yang profesional di sini baru Pantai Amal,” ucapnya.

Saat ini pihaknya juga tengah gencar meningkatkan kapasitas SDM dalam sektor pariwisata. Hal itu disinyalir guna menghadapi maraknya orang berpindah ke IKN Nusantara.

“Dalam beberapa bulan ke depan itu ada pelatihan. Terus kami akan mencoba belajar menguliti apa sih potensi kita,” ujarnya.

Saat ini Disbudpar menargetkan setiap tahunnya ada satu kecamatan yang punya desa wisata. Desa wisata tersebut nantinya boleh berbasis ekonomi kreatif, budaya dan alam.

(rmt/plt)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *